Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka (Mzm 53:6).
Setiap orang pasti pernah merasakan perasaan takut. Dari semua orang yang takut tersebut, ada yang bisa mengatasi rasa takutnya tetapi ada juga yang “tinggal” berlama-lama di dalam ketakutannya. Banyak hal yang dapat menyebabkan perasaan takut. Namun sesungguhnya takut adalah suatu perasaan yang semu. Sesungguhnya apa yang ditakutkan tersebut sebenarnya belum ada (belum terjadi), tetapi karena “pikirannya yang negatif” sehingga muncullah perasaan takut.
Firman saat ini mengajarkan kepada setiap orang percaya bahwa sesungguhnya ketakutan tersebut tidak ada di dalam Tuhan sebab Tuhan telah “menghamburkan” tulang-tulang musuh yang mengepungnya. Artinya bahwa Tuhan sudah “berperang” untuk setiap orang yang mengandalkan DIA, jadi sehrsnya tidak ada lagi rasa ketakutan dalam dirinya. Jadi orang yang sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan “tidak akan tinggal” lagi dalam rasa takut lagi.
Namun sayang, yang sering terjadi lebih banyak orang percaya yang masih tinggal dengan rasa ketakutan tersebut dalam kehidupan ini.
Ada 4 alasan yg Tuhan ajarkan melalui kebenaranNYA, mengapa org masih terus tinggal dalam rasa takut:
1.Karena kebebalan dirinya (Mzm 53:2). Seringkali tanpa disadari banyak orang percaya yang masih sering melanggar aturan-aturan atau larangan-larangan Tuhan dalam hidupnya. Dalam dirinya belum ada komitmen untuk sungguh-sungguh mau taat ada perintah, ajaran dan aturanNYA. Padahal Firman mengajarkan ketika kita mau mendengarkan DIA maka kita akan tinggal dengan aman dan terlindung dari malapetaka (Ams 1:33).
2. Tidak hidup dengan hikmat Tuhan (Mzm 53:3a). Firman mengajarkan hikmat hanya didapatkan dari Tuhan dan bukan dari dunia (Ams 2:6). Dan Firman mengajarkan bahwa hikmat dari Tuhan mendatangkan pengetahuan, kebijaksanaan dan kepandaian. Tuhan mengajarkan agar setiap org percaya memperhatikan hikmat Tuhan supaya pengetahuan menyenangkan jiwanya, kebijaksanaan memelihara hidupnya dan kepandaian menjaganya (Ams 2:1-22).
3.Tidak ada pengenalan akan Tuhan (Mzm 53:3b ). Point ketiga ada hubungannya dengan point kedua. Ketika seseorang tidak memiliki hikmat maka sulit bagi orang tersebut untuk dapat mengenal Tuhan. Jadi pengenalan Tuhan akan timbul ketika orang tersebut berjalan dengan hikmat Tuhan. Tuhan berjanji bahwa DIA akan meluputkan dan membentengi orang yang mengenal DIA dari segala “kebinasaan” (Mzm 91:14).
4.Karena perbuatan jahat diri sendiri (Mzm 53:4). Tuhan mengajarkan apa yang ditabur maka hal tersebut juga yang akan dituai. Ketika orang tersebut berbuat jahat maka kejahatan tersebut yang akan terus mengikuti hidupnya. Dan hal-hal jahat tersebut yang sering membuat perasaan takut, karena ketika orang berbuat jahat maka dia hidup di luar Tuhan. Artinya ketika dia berbuat jahat, iblis yang menguasai dirinya. Dan ketakutan sumbernya adalah dari iblis yang “masuk” melalui pikirannya.
Mari saudara-saudaraku di ddalam Kristus, supaya diri kita sungguh-sungguh “merdeka” (tidak ada rasa takut dalam diri kita atau tidak terus tinggal dalam ketakutan) maka sungguh-sungguhlah hidup takut akan Tuhan dan berjalanlah dengan benih iman yang sudah Tuhan berikan dalam diri kita. Janganlah tinggal dalam “kebebalan” tetapi hiduplah dengan hikmat dan pengenalan akan Tuhan serta jangan lagi berbuat kejahatan tetapi kebenaran di dlm DIA. Amien.