2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
Kebanyakan orang Kristen mengalami kegagalan untuk mencapai apa yang Tuhan sudah siapkan bagi mereka, bukan karena Tuhan tidak berjanji kepada mereka, tetapi karena mereka lalai untuk menindaklanjuti apa yang Tuhan siapkan bagi mereka.
Seorang yang ingin membangun karakter dalam kehidupan anaknya, tidak dilakukan sesekali saja, tetapi harus dilakukan terus menerus. Perlu konsistensi yang dikerjakan terus menerus. Perlu 40 tahun bagi Tuhan untuk mengeluarkan kebiasaan mesir dalam kehidupan orang Israel.
Konsistensi berasal dari kata konsisten, yang artinya tetap, tidak berubah, taat kepada prinsip, selalu selaras atau sesuai antara perbuatan dan perkataan (Integritas).
Apa yang Firman Tuhan katakan mengenai Konsistensi ?
I. Konsistensi Membawa kepada Perubahan – Roma 12 : 1-2
Agama mengajarkan kepada kita untuk berubah supaya dicintai Tuhan namun dalam kekristenan mengajarkan Tuhan datang kepada kita dengan kasihNya menjadikan diri kita berubah.
Perubahan Posisi dari manusia lama menjadi ciptaan baru karena dibenarkan oleh Kristus (2 Kor 5 :17; Efesus 2 :1-5)
Perubahan Karakter menuju kepada keserupaan Kristus (Filipi 3 : 10; Efesus 4:22-24)
Perubahan Tingkah laku / Integritas (I Timotius 4:12)
II. Konsistensi Membawa kepada Tujuan – Efesus 2 : 10
Bertumbuh dalam Iman (Roma 5 : 1-5)
Memberi dampak (Mat 5:13-16)
III. Konsistensi Membawa kepada Kemenangan – Mazmur 20 : 7
Kemenangan didapatkan ketika kita alami perjumpaan akan hadirat Tuhan / Roh Kudus
Kemenangan atas setiap pergumulan Keluarga, Kesehatan, Keuangan (Flp 4 : 13; I Kor 15 : 57)
Kemenangan karena Roh Kudus senantiasa menyertai dalam setiap aspek hidup kita. (Mat 28: 20b).
Jika kita dapat menjaga konsistensi kita dalam panggilan kita sebagai orang percaya, Tuhan menambahkan lebih dan lebih lagi serta membawa kepada kedewasaan iman yang kuat, dari apa yang pernah kita pikirkan. Amin.