SingleUncategorized

I Tawarikh 4 : 9-10
Nama Yabes tidak banyak disebutkan dalam Alkitab tetapi Yabes adalah orang yang dimuliakan dari saudara-saudaranya sekalipun pada masa hidupnya Yabes mengalami banyak penderitaan bahkan ibunya sendiripun berkata : “Aku melahirkan dia dengan kesakitan,…”
Yabes jelas-jelas direndahkan martabatnya, dia dibuang dan disingkirkan oleh saudara-saudaranya tetapi Yabes lebih dimuliakan oleh Tuhan dan permohonannya dikabulkan. Kita pun bisa mengalami hidup seperti Yabes. Bukan berarti karena hidup kita banyak masalah, atau kita orang miskin, sehingga Tuhan tidak mau mendengar permohonan kita, (Yes 59 : 1-2) tetapi Tuhan tetap akan mendengar dan mengabulkan permintaan kita yang diajukan dengan iman dan dengan ketulusan.
Bagaimana hidup kita bisa dimuliakan?
1. Miliki Jiwa besar (I Sam 24:7-8,12; 26:8-10),
Daud bagaimana dia memiliki jiwa yang besar terhadap Saul maupun terhadap bangsa israel. Abisai ajudan dari Daud yang ingin sekali melenyapkan nyawa Saul. Namun Daud berkata “jangan mengusik hamba yang diurapi Tuhan”. Daud mengerti tentang sebuah arti sebuah pengampunan dan hati yang besar. Kapasitas hati kita menentukan seberapa Tuhan ingin membawa kita kepada kemuliaanNya.
Yabes termasuk salah satu orang yang memiliki jiwa besar, sekalipun harus mengalami perlakuan yang tidak adil namun justru Tuhan melihat hati Yabes. Tidak heran Tuhan mengabulkan doanya dan diberkati.

2. Melupakan apa yg ada dibelakang kita (Fil 3 : 13-14),
Allah tidak tertarik dengan apa yang ada di belakang kita, atau tidak peduli dengan apa yang terjadi di belakang kita, tetapi Allah tertarik dengan apa yang ada di depan. Masa lalu adalah sebagai sejarah, bahkan satu detik yang lalu pun itu disebut juga sebagai sejarah. Yabes tidak mengingat masa lalunya yang kelam tapi justru sebaliknya Yabes menyerahkan seluruh permasalahannya kepada Tuhan.
Paulus memberitahukan kita agar kita dapat fokus kepada panggilan Allah dalam kehidupan kita sehingga kita tidak lagi dipusingkan oleh hal-hal di masa lalu yang membuat kita dapat ditarik mundur. Belajar untuk terus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan. Yabes punya seribu satu macam alasan untuk dia marah, pahit bahkan kecewa kepada Tuhan, namun sebaliknya justru Yabus tetap fokus memandang Tuhan sebagai pribadi yang dapat memberkati dia.

3. Mengharapkan sesuatu yang besar (Mrk 10:46-52),
cirinya :

  • Seorang yang matang secara rohani dan jasmani, Tuhan tidak memberikan mimpiNya kepada orang yang masih kekanak-kanakan, mudah putus asa dan kecewa, mudah tersinggung, merajuk apabila doanya belum d’jawab.
  • Seorang yang banyak alami proses bahkan berpikir bahwa prosesnya lebih besar dari kekuatannya namun tetap setia kepada Tuhan serta memiliki konsistensi dalam panggilannya.
  • Seorang yang rendah hati, Bartimeus yang sudah berusaha mencari kemana-mana untuk berobat, tetapi penyakitnya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya dengan tegas ia meminta kepada Tuhan, “Rabuni supaya aku dapat melihat, Engkau Allah yang besar yang dapat melakukan perkara yang besar.” Jadi harus mengharapkan perkara yang besar, iman yang besar dan berani menempuh langkah yang besar.

Doa Yabes menjadi sebuah doa yang menggetarkan hati Tuhan dan menggoncangkan surga, doa yang dinaikkan dengan hati dan iman yang besar kepada Tuhan.
Tuhan Yesus juga memberikan teladan dalam hidupNya untuk tetap tekun berjalan bersama Bapa di sorga jika alami hal-hal yang sepertinya tidak sesuai dengan apa yang kita alami, namun percayalah bahwa Dialah Tuhan yang hidup dan memberikan pertolonganNya dengan segera.
Hari ini jika hidupmu masih dalam tekanan atau pergumulan, percayalah bahwa semuanya akan baik-baik saja dan Tuhan dengan caraNya yang ajaib sanggup menolong kita dan membebaskan kita dari setiap padang gurun yang kita lalui. Miliki jiwa besar, melupakan apa yang ada di belakang kita, dan berani mengharapkan sesuatu yang besar, dengan memahani syarat-syarat doa yaitu kerendahan hati, kesetiaan dan hidup dalam kasih.